BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Apabila
kita berbicara tentang jenis kelamin atau seks dari suatu makhluk tentu
perhatian kita terutama pada adanya makhluk jantan dan betina.Perbedaan jenis
kelamin umumnya di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor
genetik.
Penyelidikan
pertama tentang adanya hubungan antara kromosom dengan perbedaan jenis kelamin
telah di lakukan oleh seorang Biologiwan berkebangsaan jerman bernama H.Henking
dalam tahun 1891.Ia dapat menemukan adanya struktur tertentu dalam nukleus
beberapa serangga melalui spermatogenese.Di katakan bahwa separuh dari jumlah
spermatozoa pada serangga itu memiliki struktur tersebut,sedangkan yang separuh
lainnya tidak.Henking tidak mengatakan tentang pentingnya struktur tersebut,melainkan menamakannya “badan X “.Ia membedakan
spermatozoa atas yang memiliki dan yang tidak memiliki Badan X.
Semua
sifat keturunan atau kejadian yang diterangkan di tentukan oleh gen yang
terdapat pada autosom.Berhubung dengan itu waktu mempelajari menurunnya warna
bunga pada tanaman atau sifat albino pada manusia,keturunan F1 maupun F2 tidak
pernah disebutkanjenis kelaminnya.Selain gen-gen semacam itu dikenal pula
gen-gen yang terdapat pad kromosom kelamin yang disebut gen-gen terangkai
kelamin.Peristiwanya dinamakan “Rangkai Kelamin”.
2.Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini ialah sebagai berikut :
1. Apa
saja faktor yang mempengaruhi penentuan jenis kelamin?
2. Apa
saja tipe jenis kelamin pada makhluk hidup?
3. Bagaimana
kelainan yang di timbulkan oleh faktor genetik?
3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang
ada, di peroleh tujuan adanya makalah ini antara lain:
1. Untuk
menyebutkan faktor yang mempengaruhi jenis kelamin.
2. Untuk
menyebutkan tipe jenis kelamin pada makhluk hidup.
3. Untuk
menjelaskan kelainan yang di timbulkan oleh faktor genetik.
BAB II
PEMBAHASAN
I.PENENTUAN JENIS KELAMIN
Makhluk
yang hidup di dunia sangat beraneka ragam,karena itu tentunya mudah dimengerti
bahwa cara menentukan jenis kelamin pada berbagai makhluk itu tidak
sama.Beberapa tipe penentuan jenis kelamin yang di kenal ialah:
A.Tipe
XY
1.Pada lalat buah Drosophila melanogaster
Oleh
karena kebanyakan penemuan di bidang genetika di dapatkan melalui penelitian
dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan,maka sudah sepantasnya apabila
kita meninjau cara penentuan jenis kelamin pada lalat ini.
Inti
sel tubuh lalat buah Drosophila hanya
memiliki 8 buah kromosom saja,sehingga mudah sekali diamati dan dihitung.
Delapan
buah kromosom itu dibedakan atas:
a).6
buah kromosom ( atau 3 pasang) yang pada
lalat betina maupun jantan bentuknya sama.Karena itu kromosom-kromosom ini di
sebut autosom (kromosom tubuh),di
singkat dengan hurup A.
b).2
buah kromosom (atau 1 pasang) disebut kromosom
kelamin (seks kromosom),sebab bentuknya ada yang berbedah pada lalat betina
dan jantan.
Kromosom
kelamin dibedakan atas :
-
Kromosom -X yang berbentuk batang
lurus.Lalat betina memiliki 2 kromosom -X
-
Kromosom -Y yang sedikit membengkok pada
salah satu ujungnya.Kromosom -Y lebih
pendek dari pada kromosom X .Lalat jantan memiliki sebuah kromosom -X dan
sebuah kromosom -Y
Berhubungan
dengan itu formula kromosom untuk lalat buah Drosophila ialah sebagai berikut:
-
Lalat betina ialah 3 AAXX ( = 3 pasang
autosom + 1 pasang kromosom X)
-
Lalat jantan ialah 3 AAXY (= 3 pasang
autosom + sebuah kromosom -X + sebuah kromosom -Y)
Oleh
karena kromosom pada lalat betina itu sejenis ( artinya kedua-duanya berupa
kromosom -X ),maka lalat betina dikatakan bersifat homogametik.Lalat jantan
bersifat heterogametik,sebab dua buah kromosom kelamin yang dimilikinya satu
sama lain berbedah ( yang satu kromosom -X dan yang lain kromosom -Y).
Dalam
keadaan normal,lalat betina membentuk satu macam sel telur saja yang bersifat
haploid (3AX).Tetapi lalat jantan membentuk 2 macam spermatozoa yang
haploid.Ada spermatozoa yang membawah kromosom-X (3AX) dan ada yang membawah
kromosom -Y (3AY).
Apa
bila sel telur itu dibuahi spermatozoa yang membawah kromosom-X,terjadilah
lalat betina yang diploid (3AAXX).Tetapi sel telur itu dibuahi spermatozoa yang
membawah kromosom –Y,terjadilah lalat jantan yang diploid (3AAXY).
Kadang-kadang
diwaktu meiose selama pembentukan sel-sel kelamin,sepasang kromosom kelamin itu
tidak memisah diri,melainkan tetap berkumpul.Peristiwa ini disebut “nondisjunction”.
Andaikata
terjadi nondisjuntion selama oogenese (penbentukan sel telur) akan terbentuk 2
macamsel telur,yaitu sebuah sel telur tanpa kromosom –X (3AO).Jika dalam
keadaan ini terjadih pembuahan,sudah tentuh keturunan akan menyimpang dari pada
keadaan normal,yaitu sebagai berikut:
a).Sel
telur yang memiliki 2 kromosom –X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang
membawah kromosom –X akan menghasilkan lalat betina super (3AAXXX) yang memiliki 3 kromosom –X .Lalat ini tak
lama hidupnya,karena mengalami kelainan dan kemunduran pada beberapa alat
tubuhnya.
b).Sel
telur yang memiliki 2 kromosom –X apabila di buahi oleh spermatozoon yang
membawah kromosom –Y akan menghasilkan lalat betina yang mempunyai kromosom –Y
(3AAXXY).Lalat ini fertil ( subur) seperti lalat betina biasa.
c).Sel
telur yang tidak memiliki kromosom –X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang
membawah kromosom –X akan menghasilkan lalat jantan ( 3AAXO).Lalat ini steril.
d).Sel
telur yang tidak memiliki kromosom –X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang
membawah kromosom –Y tidak menghasilkan keturunan,sebab letal.Jadi lalat 3AAYO
tidak di kenal.
Kelainan-kelainan pada lalat buah Drosophila
Selain
adanya kelainan-kelainan tersebut dimuka,seperti lalat betina super (XXX),lalat
betina XXY dan lalat jantan XO,masih dikenal beberapa kelainan lain,misalnya:
v Lalat
ginandromof,ialah lalat yang separuh tubunya terdiri dari jaringan lalat betina
sedangkan separuh lainnya terdiri dari jaringan lalat jantan.Batas antara
bagian betina dan jantan nyata.Berhubungan dengan itu lalat ini tidak memiliki
formula kromosom.
v Lalat
interseks,ialah lalat yang jaringan tubuhnya merupakan mosaik (campuran yang
tak teratur) dari jaringan lalat betina dan jantan.Lalat ini sebenarnya akan
menjadi lalat betina,akan tetapi ia triploid (3n)untuk autosomnya,sehingga
menjadi lalat interseks (3AAAXX).Lalat ini steril.
v Lalat
jantan super,lalat yang sebenarnya akan menjadi lalat jantan,akan tetapi
triploid (3n) untuk autosomnya (3AAAXY) dan steril seperti halnya dengan lalat
betina super,maka lalat ini tak lama hidupnya.
v Lalat
dengan kromosom –X yang melekat.Lalat ini betina,tetapi kedua kromosom –X
saling melekat pada salah satu ujungnya.Disamping itu ia memiliki sebuah
kromosom –Y,sehingga lalat dengan kromosom –X yang melekat mempunyai formula
kromosom 3AAXXY.
Teori perimbangan tentangan
penentuan jenis kelamin
Segerah
setelah ditemukannya kromosom kelamin makin menjadi jelas bahwa penentuan jenis
kelamin ternyata tidak sederhana seperti yang di duga semulah.
Walaupun
pada umumnya dianggap bahwa lalat XX adalah betina dan lalat XY adalah
jantan,akan tetapi kenyataan dengan adanya nondisjuction seperti telah di terangkan
dimuka membuktikan,bahwa kromosom –Y pada lalat Drosophila tidak mempunyai pengaruh pada penentuan jenis
kelamin.Kenyataan-kenyataan itu ialah misalnya:
a).Lalat
3 AAXXY memiliki kromosom –Y,tetapi lalat ini betina.
b).Lalat
3 AAXO tidak memiliki kromosom –Y,tetapi lalat ini jantan.
Penyelidikan
C.B Bridges pada lalat buah Drosophila menyatakan
bahwa faktor penentubetina terdapat dalam kromosom –X,sedangkan faktor penentu
jantan terdapat dalam autosom.ia membuktikan bahwa lebih dari sebuah gen dalam
kromosom –X mempengaruhi sifat betina,sedangkan gen-gen yang mempengaruhi sifat
jantan tersebar luas dalam autosom dalam kromosom –Y.Berhubung dengan itu
Bridges berpendapat bahwa mekanisme penentuan jenis kelamin pada lalat buah Drosophila lebih tepat di dasarkan atas
teori perimbangan tentang penentuan jenis kelamin.Teori ini menyatakan bahwa
untuk menentukan jenis kelamin pada lalat Drosophila
di gunakan indeks kelamin yaitu:
Banyak
kromosom –X/banyaknya stel autosom atau ddisingkat dengan X/A.
Lalat
betina (3AAXX) mempunyai indeks kelamin (X/A)=2/2=1,0
Lalat
jantan (3AAXY) mempunyai indeks kelamin (X/A)=1/2=0,50
Peranan kromosom –X dan –Y pada Drosophila
Telah
di ketahui bahwa kromosom –X pada Drosophila
memiliki gen-gen yang menentukan sifat betina.Kecuali itu kromosom –X
membawah kehidupan,karena itu lalat yang tidak memiliki kromosom –X 9lalay
YO)tidak ada letal.
Kromosom
–Y mempunyai pengaruh dalam penentuan jenis kelamin.Sifat kejantanan ditentukan
oleh autosom.Akan tetapi kromosom –Y menentukan kesuburan,karena itu lalat yang
tidak memiliki kromosom –Y mandul.
Tabel
.indeks kelamin (X/A) pada Drosophila guna menentukan jenis
kelamin.
Susunan kromosom
|
Indeks kelamin (X/A)
|
Kelamin
|
AAXXX
AAAXXXX
AAXX
AAAAXXXX
AAAXXX
AAAAXXX
AAAXX
AAXY
AAAAXXY
AAAXY
|
3/2=1,50
4/3=1,33
2/2=1,0
4/4=1,0
3/3=1,0
3/4=0,75
2/3=0,67
1/2=0,50
2/4=0,50
1/3=0,33
|
Betina super
Betina super
Betina
Betina teraploid(4n)
Betina triploid(3n)
Interseks
Interseks
Jantan
Jantan
Jantan super
|
2.Pada manusia
Inti
sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom terdiri dari 44 autosom dan 2
kromosom kelamin.seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang
kromosom –X,sehingga formula kromosom untuk seorang perempuan ialah
22AAXX.Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom + 1 kromosom –X + 1
kromosom-Y,maka formuka kromosom untuk seorang laki-laki adalah 22AAXY.
Mengigat
hal itu maka seorang perempuan membentuk 1 macam sel telur (ovum) haploid yang
mengandung 22 autosom dan sebuah kromosom -X (22AX).Tetapi laki-laki membentuk
2macam spermatozoa yaitu:
1.spermatozoa
yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom –X (22AX) yang di namakan ginospermium.
2.Spermatozoayang
memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom –Y (22 AY) yang dinamakan
androspermium.
Androspermium
lebih kecil dari pada ginospermium.Apabila sebuah sel telur di buahi oleh
sebuah ginospermium,terjadilah anak perempuan.Tetapi bila yang membuahi
andospermium terjadilah anak laki-laki.
Seks kromatin ( kromatin kelamin)
M
.L Barr dan Bertram dalam tahun 1940 menemukan badan kromatin dalam sel-sel
saraf dari kucing betina,tetapi tidak dapat menemukannya pad kucing
jantan.Penyelidikan dilanjutkan pada manusis dengan memeriksa sel-sel epitel
tunika mukosa mulut dan sel-sel darah
putih.Inti sel selaput lendir mulut dari orang perempuan mengandung sebuah
badan kromatin,letaknya perifer ( di tepi) dekat dengan dinding inti,bentuknya
bulat.orang laki-laki tidak memilikinya.Juga sel lekosit pada orang perempuan
memperlihatkan adanya badan kromatin,tetapi mempunyai bentuk khusus yaitu
seperti memukul genderang,maka dalam bahasa inggris dinamakan “drumstick”.Pada
orang laki-laki tidak terdapat.Berhubung badan kromatin pada orang normaldapat
digunakan untukmembedakan jenis,maka badan kromatin dinamakan kromatin kelamin
atau seks kromatin.Dengan demikian maka orang perempuan dikatakan bersifat seks
kromatin positif sedangkan laki-laki seks kromatin negatif.
Hipotesa Lyon
Setelah
Barr menemukan kromatin dan penyelidikan-penyelidikan di lanjutkan pada
tikus,maka Mary F.Lyon berpendapat bahwa kromatin kelamin itu sesunggunya
adalah salah satu dari sepasang kromosom –X yang mengalami pinosa (mengembun)
setelah pembelahan mitose.Kromosom –X yang mengalami perubahan ini dapat yang
berasal dari ibu atau ayah dan kehilangan aktivitas genetiknya.Pendapat ini
terkenal sebagai hipotesa Lyon.
Berdasarkan
hipotesa itu,maka banyaknya kromatin kelamin yang dapat di jumpai pada suatu
individu adalah sama dengan banyaknya kromosom –X yang dimiliki oleh individu
itu dikurangi dengan 1.Orang perempuan normal adalah XX,maka ia memiliki 1
kromatin kelamin.Sebaliknya orang laki-laki XXY memiliki 1 kromatin
kelamin.Perampuan XXX mempunyai 2 kromatin kelamin.Kromatin kelamin tidak hanya
berguna untuk membedakan sel-sel yang berasal dari individu pria atau wanita
pada orang normal saja,tetapi kerapkali dapat menolong memberikan diagnosa
terhadap berbagai macam kelainan kromosom kelamin pada manusia.
Tahun-tahun
mutakhir jenis kelamin bayi yang masih dalam kandungan sudah dapat di ketahui
jauh sebelum bayi itu akan lahir,yaitu dengan melakukan tes badan kromatin dari
cairan amnion untuk mengetahui ada atau tidak adanya kromatin kelamin.
Peranan kromosom –X dan –Y pada manusia
Seperti
halnya dengan pada lalat Drosophila,maka
kromosom –X pada manusia membawah gen-gen yang menentukan sifat perempuan.Akan
tetapi fungsi kromosom –Y pada manusia sangat berbedah dengan pada lalat Drosophila .Jika kromosom – Y pada Drosophila sama sekali tidak
mempengaruhi jenis kelamin lalat,maka pada manusia kromosom –Y merupakan
kromosom yang memiliki gen-gen atau sifat laki-laki.
Berapa
pun banyaknya kromosom –X dimiliki seseorang,asal disamping itu masih mempunyai
kromosom –Y sebuah saja,maka orang itu adalah laki-laki.Autosom pada manusia
sama sekali tidak berpengaruh pada jenis kelamin,sedangkan pada lalat Drosophila turut mempengaruhi jenis
kelamin.
Kelainan kromosom pada manusia
Kelainan
kromosom pada menusia dapat dibedakan atas:
I.Kelainan pada kromosom kelamin
Beberapa
contoh:
1.Sindrom
Turner
Istiah
sindrom biasanya digunakan apabila ada kelainan pada susunan kromosom.
Sifat-sifat
penderita:
a. Individunya
perempuan.Ia kehilangan sebuah kromosom –X,sehingga banyak memiliki 45 kromosom
dengan formula kromosom 22AAXO.Wanita demikian biasanya dengan singkat disebut
wanita XO.Nampak seperti orang normal saja.
b. Tubuhnya
pendek ( kira-kira 120-130 cm),tidak sesuai dengan umurnya,lehernya pendek dan
samping leher terdapat suatu lipatan yang mudah ditarik ke samping .Rambut
kepala dibagian tengkuk meruncing kebawah.
c. Dada
lebar,pinggullebih sempit.
d. Sifat
seksual sekunder tidak tumbuh sempurna (payudarah dan rambut kelamin tidak
tumbuh).
e. Tidak
mengalami haid karena ia mandul.
f. Intelegensia
kurang,demikian pula inisiatifnya.Mungkin disebabkan karena kurangnya
hormon.Libido ( kemauan hubungan seksual) juga kurang tetapi dapat ditingkatkan
dengan penambahan estrogen.
g. Tidak
memiliki kromatin kelamin ( sesuai dengan hipotesa lyon).
h. Kemungkinan
terjadi karena ada nondisjunction selama orang tuanya membentuk gamet-gamet.
2.Sindrom
klinefelter
Sifat-sifat
penderita:
a. Idividinya
laki-laki.Ia kelebihan sebuah kromosom –X,sehingga memiliki 47 kromosom dengan
formula kromosom 22AAXXY.Laki-laki demikian biasanya dengan singkat disebut
laki-laki XXY.Nampak seperti oarang normal saja,terutama waktu masih
kanak-kanak.
b. Kaki
dan lengan kelihatan panjang,sehingga tuhuhnya keseluruan nampak panjang.
c. Setelah
mencapai masa akil-balik,payudara nampak mulai mempunyai besar,tetapi testis (
buah sakar) mengecil.
d. Dada
sempit,pinggul lebar,suatu keadaan yang biasanya justru terdapat pada wanita
normal.
e. Mandul
(steril),sehingga tidak akan memiliki anak.
f. Intelegensia
kurang,demikian pula inisiatifnya.Mempunyai keinginan untuk kawin.
g. Memiliki
1 kromatin kelamin (sesuai dengan hipotesa Lyon).
h. Kemungkinan
terjadi karena nondisjunction diwaktu ayahnya atau ibunya membentuk
gamet-gamet.
3.Wanita
super
Wanita
ini kelabihan sebuah kromosom –X,sehingga memiliki 47 kromosom dengan formula
kromosom 22AAXXX atau di singkat sebagai wanita XXX.Wanita ini hidupnya tak
lama,biasanya meninggal diwaktu masih kanak-kanak,karena banyak alat-alat
tubuhnya tidak sempurna perkembangannya.
Kemungkinan
terjadi karena ada nondisjunction pada waktu ibinya membentuk sel telur.
4.Pria
XXY
Dalam
tahun 1965 jacobs dan dan kawan-kawan pernah menyelidiki susnan kromosom dari
orang laki-laki di inggris dan dalam suatu populasi mereka menemukan seorang
diantara 400 orang memiliki kromosom kelamin XYY.Di beberapa penjara frekuensi
itu meningkat sampai kurang lebih 4%.Studi ini memberi kesan bahwa pria XYY
lebih agresif dibandingkan dengan pria normal,sehingga orang demikian itu suka
berbuat jahat dan melanggar hukum.Adapula yang berpendapat bahwa pria itu sejak
kanak-kanak sudah nampak lebih tinggi tubuhnya dari pada anak normal dan mental
tidak baik.Sifat-sifat ini yang mendorong ke pria tersebut memiliki kepribadian
yang agresip tadi.Akan tetapi pria XYY yang ditemukan tidak selalu nampak lebih
tinggi tubuhnya,juga intelegensinya serta kepribadiannya tidak selalu
menyimpang dari orang normal.Karena itu watak dan kepribadian pria XYY masih
merupakan bahan penyelidikan.Hanya suatu kenyataan ialah bahwa diantara para
narapidana lebihsering dijumpai pria XYY dari pada dalam populasi di
masyarakat.
Lain
kenyataan menunjukkan bahwa pria XYY kebanyakan berasal dari golongan ekonomi
menengah,bukan dari golongan ekonomi lemah.
Laki-laki
XYYmemiliki 47 kromosom ( 22AAXYY).Seorang laki-laki normal yang mengalami
nondisjunction pada meiose II menghasilkan spermatozoa YY.Apabila spermatozoa
YY ini membuahi seltelur X,terjadilah zigot XXY yang akan tumbuh menjadi pria
XYY.
II.Kelainan pada autosom
Oleh
karena autosomdimiliki oleh pria maupun wanita,maka kelainan pada autosom dapat
di jumpai pad pria maupun wanita.
Suatu
contoh yang banyak terdapat di indonesia ialah sindrom Down.Mula-mula di yemukan oleh Langdon Down pada tahun
1866.Tadinya kelainan ini di namakan Mongolisme,sebab kelopak mata yang atas
dari penderita mempunyai lipatan,sehingga seperti mata orang mongol.
Sifat-sifat
penderita:
a. Individu
dapat laki-laki maupun perempuan,karena terdapat kelainan pada autosom,bukan
pada kromosom kelamin.
b. Biasanya
tubuhnya kelihatan pendek dan puntung.
c. Muka
seringkali lebih kearah bentuk bulat.
d. Kelopak
mata yang atas mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang
oriental.
e. Iris
dari mata kadang-kadang berbintik-bintik,yang di sebut bintik-bintik
“Brushfield”.
f. Mulut
biasanya selalu terbuka dan ujung lidah yang membesar keluar dari lubang
mulut,Lidah kerapkali besar dan beralur.Gigi kotor dan tak teratur.
g. Hidung
biasanya lebar dan datar.
h. Pada
telapak tangan (dari salah satu atau kedua tangan) hanya terdapat sebuahgaris
horisontal,sedangkan pada orang normal terdapat beberapa garis.
i.
Ibu jari kaki dan jari kedua dai kaki (
salah satu kaki atau kedua-duanya) biasanyatidak rapat.
j.
Biasanya mempunyai kelainan pada jantung
dan tidak resisten terhadap penyakit.Berhubung dengan itu dahulu penderita
berusia pendek,akan tetapi dengan adanya banyak antibiotika maka hal itudapat
teratasi.
k. Mempunyai
IQ sangat rendah ( antara 20-50),sehingga kemampuannya hanya seperempat atau
separohnya kemampuan anak biasa.Namun ada pula 1 di antara 50 penderita yang
dapat membaca dan menulis.
l.
Kebanyakan selalu memperlihatkan wajah
gembira.
m. Penyelidikan
sitologis menunjukkan bahwa penderita mempunyai kelebihan autosom
no.21,sehingga ia memiliki 3 buah autosomno.21.
Kebanyakan
penderita sindrom Down merupakan anak terakhir dari suatu keluarga besar,dimana
usia ibi pada saat melahirkan anak ersebut sudah terlalu tua.Atau dapat juga
lahir dari seorang perempuan yang kawin sudah lambat.
3.Pada hewan menyusui
Penentuan
jenis kelamin pada hewan-hewan ini pun mengikuti sistem XY,hewan betina adalah
XX dan yang jantan XY.
4.Pada tumbuh-tumbuhan berumah dua
Kebanyakan
tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga dengan benang sari ( alat kelamin jantan) dan
putik ( alat kelamin betina).Bunga demikian di namakan bunga hermafrodit (
bunga banci).Berhubung dengan itu kebanyakan tumbuh-tumbuhan tidak dapat
dibedakan jenis kelaminnya.
Tetapi
ada tumbuh-tumbuhan tidak dapat dibedakan atas nama tanaman jantan dan tanaman
betina.Pada tumbuh-tumbuhan deminian ini dapat di bedakan jenis kelamin,yang
mengikuti sistem XY pula.
B.Tipe
XO
Pada
eberapa serangga dari ordo Orthopera
dan Heteroptera ,seperti belalang
misalnya,tidak terdapat kromosom –Y.Jadi belalang jantan hanya memiliki sebuah
kromosom –X saja,maka menjadi XO.Berbedah dengan lalat Drosophila jantan XO,maka belalang jantan XO adalah subur,sedangkan
lalat Drosophila jantan XO mandul.
Belalang
betina memiliki sepasang kromosom –X, jadi XX.
C.Tipe
ZW
Pada
beberapa jenis kupu-kupu,beberapa jenis ikan,beberapa jenis reptil dan burung
ditemukan bentuk kromosom kelamin yang berlainan dari pada yang telah di
terangkan di muka.Yang jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama
bentuknya,maka dikatakan bersifat homogametik.Yyang betina bersifat
heterogametik,karena satu kromosom kelamin berbentuk seperti pada yang
jantan,sedang satunya lagi sangat lain bentuknya.Jadi keadaan ini kebalikan
dengan manusia,sebab pada manusia,yang laki-laki adalah heterogametik ( XY)
sedand yang perempuan homogametik ( XX).Untuk menghindari kekeliruan maka
kromosom kelamin pada hewan-hewan tersebut diatas disebut ZZ dan ZW.Hewan
jantan adalah ZZ ,sedang yang betina ZW.Jadi semua spermatozoa mengandung
kromosom kelamin Z,sedang sel telurnya ada kemungkinan mengandung kromosom
kelamin W.
D.Tipe
ZO
Pada
unggas ( ayam,itik,dll) susunan kromosom kelaminnya lain lagi.Yang betina hanya
memiliki sebuah kromosom kelamin saja,tetapi bentuknya lain dengan yang
dijumpai pad belalang.Karena itu ayam betina adalah ZO ( heterogametik).Ayam
jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya,maka menjadi ZZ (
homogametik).Jadi spermatozoa ayam hanya satu macam saja,yaitu membawah
kromosom kelamin Z sedang sel telurnya ada 2 macam,mungkin membawah kromosom
kelamin Z dan mungkin juga tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali.
E.Tipe
haploid-diploid
Pada
serangga yang termasuk ordo Hymenoptera seperti
lebah medu dan semut,penentuan jenis kelaminnya sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kromosom kelamin.Lebah madu jantan misalnya,terjadi karena
partenogenese yaitu terbentuknya makhluk dari sel telur tanpa di dahului oleh
pembuahan.Dengan demikian maka lebah meduh jantan bersifat haploid,yang
memiliki 16 buah kromosom.
Sel
telur yang dibuahi oleh spermatozoon akan menghasilkan lebah maduh betina yang
berupah lebah ratu dan pekerja,masing-masing bersifat diploid dan memiliki 32
kromosom.Karena perbedaan tempat dan makanan,maka lebah ratu subur (
fertil),sedangkan lebah pekerja mandul (steril).
Jelaslah
bahwa jenis kelamin dari serangga-serangga tersebut diatas tidak ditentukan
oleh kromosom kelamin seperti yang berlaku pada makhluk lainnya,akan tetapi
tergantung dari sifat ploido dari serangga itu.Jika serangga itu haploid ia
adalah jantan,sedang apabila serangga itu diploid ia adalah betina.
GEN
TUNGGAL DAN PENENTUAN JENIS KELAMIN
Penentuan
jenis kelamin pada beberapa makhluk di pengaruhi oleh kegiatan yang berlainan
dari gen-gen tungga.Tanaman jagung ( Zea
mays) misalnya,merupakan tanaman berumah satu ( bunga jantan dan bunga
betina terdapat pada satu tanaman).Jika gen ( ba) homozigotik,maka tongkol yang
biasanya merupakan bunga betina akan berubah membentuk struktur benang
sari.Sebaliknya bila gen (ts) homozigotik,maka malai yang biasanya merupakan
bunga jantan berubah membentuk struktur seperti putik dan tidak menghasilkan
serbuk sari.Tanaman dengan genotip babatsts adalah betina.Tanaman dengan genotip
babaTsTs adalah jantan.Peristiwa ini menunjukkan tanaman berumah satu dapat
berubah menjadi tanaman berumahdua atau kebalikannya,sebagai akibat adanya
mutasi dari 2 buah gen,dalam hal ini Ba menjadi
ba dan Ts menjadi ts.
PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN
LINGKUNGAN LUAR
Pada
beberapa hewan tingkat rendah,penentuan jenis kelamin tidak genetik melainkan
tergantung dari lingkungan luar.Individu jantan dan betina mempunyai genotip
yang sama,tetapi suatu rangsang dari sumber lingkungan menentukan pertumbuhan
ke kelamin jantan atau betina.Contohnya cacing laut Bonellia yang jantan kecil,mengalami degenerasi dan hidup didalam
rahim cacing betina yang lebih besar.Semua alat dari cacing jantan mengalami
degenerasi kecuali alat reproduksi,sehingga masih dapat membuahi sel telur dari
cacing betina.
F.Baltzer
dalam penyelidikannya menemukan bahwa setiap cacing yang didapatkan dari sel
telur yang terisolir akan menjadi cacing betina.Jika cacing yang baru menetas
dilepaskan didalam air yang mengandung cacing-cacing betina dewasa,maka
beberapa cacing muda tadi tertarik oleh cacing dewasa betina itu dan hidup
didalam rahim cacing betina.
Cacing
muda itu berubah menjadi cacing jantan.Diduga bahwa faktor genetik untuk kedua
jenis kelamin itu terdapat pada cacing muda.Ekstrak dari uterus cacing betina
akan mempengaruhi cacing-cacing muda untuk berkembang menjadi cacing-cacing
jantan.
SEKS MEMBALIK SEBAGIAN
Crew
( 1923) menemukan bahwa jenis kelamin ayam betina yang dewasa dapat berubah
menjadi jantan.Ayam betina yang membalik jenis kelaminnya itu mempunyai bulu
ekor seperti ayam jantan,dapat berkokok dan berlaku sebagai induk jantan
terhadap anak-anaknya.
Ayam
betina yang membalik jenis kelaminnya itu di sebabkan karena rusaknya ovarium
atau karena ovarium diserang oleh suatu penyakit.Walaupun ayam betina itu
membalik jenis kelaminnya,tetapi susunan kromosomnya tetap sama,yaitu ZO.Ayam
memiliki 2 gonada yang sebelah kiri berkembang menjadi ovarium sedang yang
kanan mengalami degenerasi.Penyelidikan oleh Crew membuktikan bahwa ovarium
pada ayam betina yang membalik jenis kelaminnya telah rusak karena
tuberklose,sehingga gonada yang sebelah kanan berkembang menjadi testis.
Perkawinan
antara ayam betina yang membalik jenis kelaminnya dengan ayam betina normal
diharapkan menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1ayam jantan : 2 ayam
betina.Telur yang tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali (OO) tidak dapat
menetas.
II.RANGKAI KELAMIN
1.Rangkai
kelamin pada Drosophila
Adanya
rangkai kelamin mula-mula ditemukan oleh T.H.Morgan dalam
percobaan-percobaannya dengan lalat buah Drosophila
melanogaster.Ia mendapatkan lalat bermata putih.Lalat ini merupakan mutan (mengalami
perubahan gen),karena lalat normal bermata merah.
Pada
waktu lalat jantan bermata putih dikawinkan dengan lalat betina normal (bermata
merah),maka semua lalat F1 baik jantan maupun betina bermata merah.Jika
lalat-lalat F1 ini dikawinkan,maka lalat-lalat F2 memperlihatkan perbandingan 3
mata merah:1 bermata putih.Perbandingan ini memberi petunjuk bahwa merah adalah
dominan terhadap putih.Kecuali itu,semua lalat F2 yang betina bermata
merah,sedangkan sebagian dari jumlah alat jantan bermata merah dan sebagian
lainnya bermata putih.Di ambil kesimpulan bahwa gen resesif rupa-rupanya hanya
memperlihatkan pengaruhnya pada lalat jantan saja.Karena itu Morgan berpendapat
bahwa gen yang menentukan warna mata itu terdapat pada kromosom –X.
Andaikan
gen dominan W menentukan warna merah,sedangkan alelnya resesip w untuk mata
putih,maka percobaan Morgan tadi.Oleh karena lalat jantan hanya memiliki sebuah
kromosom –X,sedangkan kromosom –Y tidak mengandung gen tersebut,maka lalat
jantan dikatakan bersifat hemizigotik.
2.Rangkai
kelamin pada manusia
1.Yang disebabkan oleh gen resesif.
v Buta
warna
Buta
warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa
membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau. Disebabkan
oleh gen resesif cb (color blind), gen buta warna terpaut pada kromosom
X.
v Anodontia
Anodonita
adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan Resesif. Kelainan ini menyebabkan
penderita tidak memiliki gigi (ompong).Apabila ibu yang menderita anodontia
menikah dengan laki-laki yang normal, maka semua anaknya laki-laki akan
menderita anodontia.
v Hemophilia
Hemofilia
adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku,
penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2 jam,
hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan
dapat menimbulkan
kematian
Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X.
Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga
kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.
Genotip
wanita hemofilia:
HH
= XHXH = Homozigot dominan /normal
Hh
= XHXh = heterozigot (carier/pembawa sifat)
Hh
= XhXh = homozigot resesif/penderita hemofilia
Genotip
laki-laki hemofilia:
XHY
= laki-laki normal
XhY
= laki-laki hemofilia
v Sindrom
Lesch Nyhan
Penyakit
tubuh karena adanya proses pembentukan purin yang berlebihan terutama pada basa
guanine. Penderita tidak mampu membuat enzim HGPRT (Hipoxantin Guanin Phospo
Ribosil Transferase) tetapi diikuti dengan aktifnya AGPRT (Adenin Guanin Phospo
Ribosil Transferase).
Ciri-ciri
penderita antara lain :
1.Pasien
memiliki tabiat abnormal, misalnya kejang otot tanpa disadari serta
menggeliatkan kaki dan tangan.
2.Tunamental,
sukar menelan dan sering muntah.
3.Semua
penderitanya laki-laki dengan usia kurang dari 10 tahun
4.Suka
tertawa
v Hydrosefali
terangkai X
Dari
9 kasus penyakit hidrosefali, ada satu yang bersifat genetis. Yaitu
disebabkan oleh gen resesif hi pada kromosom X. ditandai dengan kepala membesar
karena penimbunan cairan serebrospinal di dalam ruang otak.
Keadaan
ini berakibat gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak (motorik) dan
lambat laun menyebabkan kematian.
2.
Disebabkan oleh gen dominan
Contohnya
gigi cokelat dan mudah rusak, karena kurang email.
Kelainan
ini disebabkan oleh gen dominan B yang terdapat pada kromosom X. alelnya
resesif b menentukan gigi normal.Jika seorang laki-laki bergigi cokelat B-
menikah dengan seorang perempuan bergigi normal bb, maka semua anaknya
perempuan akan bergigi cokelat, sedangkan semua anak laki-laki bergigi normal.
GEN
YANG TERDAPAT PADA KROMOSOM Y
Kromosom
Y jauh lebih sedikit mengandung gen-gen, karena memang lebih pendek ukurannya
jika dibandingkan dengan kromosom X. oleh karena kromosom Y dimiliki laki-laki
saja, tentunya mudah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki-laki saja.
Contoh
yang terkenal pada manusia adalah Hypertrichosis yaitu tumbuhnya rambut pada
bagian-bagian tertentu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen
resesif h yang terdapat pada kromosom Y.Perkawinan antara laki-laki
Hypertrichosis dengan perempuan normal akan mempunyai anak laki-laki yang
semuanya Hypertrichosis.
RANGKAI
KELAMIN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA
Kromosom
kelamin pada manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.Bagian
dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y.
Bagian
ini tidak panjang dan terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin
tidak sempurna.
2.Bagian
dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom Y.
Bagian
ini panjang sekali dan terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin
sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat kelamin.
3.Bagian
dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom X.
Bagian
ini pendek sekali dan terletak gen-gen yang dinamakan gen-gen rangkai Y,
disebut juga gen holandrik.
GEN
YANG DIPENGARUHI OLEH JENIS KELAMIN
Biasanya
gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki maupun
perempuan. Baru pada keadaan homozigot resesif, pengaruh dominan itu tidak akan
menampakkan diri dalam fenotif.
Berikut
ini akan diterangkan gen-gen yang dominansinya ditentukan dari jenis kelamin
individu.
1.
Kepala botak
Mula-mula
dikira bahwa kepala botak itu disebabkan oleh gen yang terdapat pada kromosom
kelamin. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa seorang ayah yang mempunyai
kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang botak pula.
Kenyataan
ini membuktikan bahwa dugaan tersebut tidak dibenarkan, karena andaikata gen
untuk kepala botak terdapat pada kromosom X, maka tidak mungkin ayah dan
anaknya laki-laki mempunyai sifat yang sama.
Andaikata
gen itu diduga terdapat pada kromosom Y, itu pun tidak benar, mengingat bahwa
ada perempuan yang mempunyai kepala botak.
Jika
B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan alelnya b menentukan kepala
berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu sedemikian rupa sehingga gen B
itu dominan pada laki-laki, tetapi resesifnya pada perempuan.
Kegiatan
gen itu menjadi sebagai berikut:
Genotip
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
BB
|
Botak
|
Botak
|
Bb
|
Botak
|
Tidak botak
|
Bb
|
Tidak botak
|
Tidak botak
|
2.
Panjang jari telunjuk
Apabila
kita meletakkan tangan kanan dan kiri kita pada suatu alas di mana terdapat
sebuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis
tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang
ataukah lebih pendek daripada jari manis.
Pada
kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarti
bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif pada
orang perempuan.
Kegiatan
gen itu menjadi sebagai berikut:
Genotip
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
TT
|
Telunjuk pendek
|
Telunjuk pendek
|
Tt
|
Telunjuk pendek
|
Telunjuk panjang
|
Tt
|
Telunjuk panjang
|
Telunjuk panjang
|
Cara
menurunnya gen ini seperti halnya pada kepala botak.
BAB
III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah di
jelaskan, dapat di peroleh kesimpulan bahwa :
1. Faktor
– faktor yang mempengaruhi jenis kelamin ialah faktor genetik dan faktor
lingkungan.
2. Tipe
– tipe jenis kelamin pada makhluk hidup ialah :
Ø Tipe
XX dan XY.
Ø Tipe
ZO dan ZZ.
Ø Tipe
XO dan XX.
Ø Tipe
2n dan n.
3.
Kelainan – kelainan yang di timbulkan oleh
faktor genetik antara lain :
Ø Pada
Drosophila kelainan yang dapat terjadi ialah lalat ginandromorf, lalat
interseks, lalat jantan super, lalat dengan kromosom X yang melekat.
Ø Pada
manusia kelainan yang dapat terjadi ialah sindrom turner, sindrom klinifelter,
wanita super, pria XXY, buta warna, hemofilia,anadontia.
2.Saran
Sesuai dengan peribahasa ‘Tak ada gading yang tak retak’, kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
N.A dan J.B. Reece. 2008. Biologi Edisi
kedelapan Jilid Satu. Jakarta:Erlangga
Dwidjoseputra,
D. 1977. Pengantar Genetika. Jakarta
: Bhatara
Rondonuwu,
S. 1989. Dasar – Dasar Genetika. Jakarta : UM
Suryo. 1996.
Genetika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi
Tamarin, R.H. 2002. Prinsiples
of Genetics. North America: Mc
Graw Hill Companies