Jumat, 28 Oktober 2016

Makalah penentuan jenis kelamin dan rangkai kelamin

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang jenis kelamin atau seks dari suatu makhluk tentu perhatian kita terutama pada adanya makhluk jantan dan betina.Perbedaan jenis kelamin umumnya di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik.
Penyelidikan pertama tentang adanya hubungan antara kromosom dengan perbedaan jenis kelamin telah di lakukan oleh seorang Biologiwan berkebangsaan jerman bernama H.Henking dalam tahun 1891.Ia dapat menemukan adanya struktur tertentu dalam nukleus beberapa serangga melalui spermatogenese.Di katakan bahwa separuh dari jumlah spermatozoa pada serangga itu memiliki struktur tersebut,sedangkan yang separuh lainnya tidak.Henking tidak mengatakan tentang pentingnya struktur tersebut,melainkan  menamakannya “badan X “.Ia membedakan spermatozoa atas yang memiliki dan yang tidak memiliki Badan X.
Semua sifat keturunan atau kejadian yang diterangkan di tentukan oleh gen yang terdapat pada autosom.Berhubung dengan itu waktu mempelajari menurunnya warna bunga pada tanaman atau sifat albino pada manusia,keturunan F1 maupun F2 tidak pernah disebutkanjenis kelaminnya.Selain gen-gen semacam itu dikenal pula gen-gen yang terdapat pad kromosom kelamin yang disebut gen-gen terangkai kelamin.Peristiwanya dinamakan “Rangkai Kelamin”.





2.Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah sebagai berikut :
1.      Apa saja faktor yang mempengaruhi penentuan jenis kelamin?
2.      Apa saja tipe jenis kelamin pada makhluk hidup?
3.      Bagaimana kelainan yang di timbulkan oleh faktor genetik?
3.Tujuan
            Berdasarkan rumusan masalah yang ada, di peroleh tujuan adanya makalah ini antara lain:
1.      Untuk menyebutkan faktor yang mempengaruhi jenis kelamin.
2.      Untuk menyebutkan tipe jenis kelamin pada makhluk hidup.
3.      Untuk menjelaskan kelainan yang di timbulkan oleh faktor genetik.












BAB II
PEMBAHASAN

I.PENENTUAN JENIS KELAMIN
Makhluk yang hidup di dunia sangat beraneka ragam,karena itu tentunya mudah dimengerti bahwa cara menentukan jenis kelamin pada berbagai makhluk itu tidak sama.Beberapa tipe penentuan jenis kelamin yang di kenal ialah:
A.Tipe XY
1.Pada lalat buah Drosophila melanogaster                             
Oleh karena kebanyakan penemuan di bidang genetika di dapatkan melalui penelitian dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan,maka sudah sepantasnya apabila kita meninjau cara penentuan jenis kelamin pada lalat ini.
Inti sel tubuh lalat buah Drosophila hanya memiliki 8 buah kromosom saja,sehingga mudah sekali diamati dan dihitung.
Delapan buah kromosom itu dibedakan atas:
a).6 buah kromosom  ( atau 3 pasang) yang pada lalat betina maupun jantan bentuknya sama.Karena itu kromosom-kromosom ini di sebut autosom (kromosom tubuh),di singkat dengan hurup A.
b).2 buah kromosom (atau 1 pasang) disebut kromosom kelamin (seks kromosom),sebab bentuknya ada yang berbedah pada lalat betina dan jantan.
Kromosom kelamin dibedakan atas :
-          Kromosom -X yang berbentuk batang lurus.Lalat betina memiliki 2 kromosom -X
-          Kromosom -Y yang sedikit membengkok pada salah satu ujungnya.Kromosom -Y  lebih pendek dari pada kromosom X .Lalat jantan memiliki sebuah kromosom -X dan sebuah kromosom -Y
Berhubungan dengan itu formula kromosom untuk lalat buah Drosophila ialah sebagai berikut:
-          Lalat betina ialah 3 AAXX ( = 3 pasang autosom + 1 pasang kromosom X)
-          Lalat jantan ialah 3 AAXY (= 3 pasang autosom + sebuah kromosom -X + sebuah kromosom -Y)
Oleh karena kromosom pada lalat betina itu sejenis ( artinya kedua-duanya berupa kromosom -X ),maka lalat betina dikatakan bersifat homogametik.Lalat jantan bersifat heterogametik,sebab dua buah kromosom kelamin yang dimilikinya satu sama lain berbedah ( yang satu kromosom -X dan yang lain kromosom -Y).
Dalam keadaan normal,lalat betina membentuk satu macam sel telur saja yang bersifat haploid (3AX).Tetapi lalat jantan membentuk 2 macam spermatozoa yang haploid.Ada spermatozoa yang membawah kromosom-X (3AX) dan ada yang membawah kromosom  -Y (3AY).
Apa bila sel telur itu dibuahi spermatozoa yang membawah kromosom-X,terjadilah lalat betina yang diploid (3AAXX).Tetapi sel telur itu dibuahi spermatozoa yang membawah kromosom –Y,terjadilah lalat jantan yang diploid (3AAXY).
Kadang-kadang diwaktu meiose selama pembentukan sel-sel kelamin,sepasang kromosom kelamin itu tidak memisah diri,melainkan tetap berkumpul.Peristiwa ini disebut “nondisjunction”.
Andaikata terjadi nondisjuntion selama oogenese (penbentukan sel telur) akan terbentuk 2 macamsel telur,yaitu sebuah sel telur tanpa kromosom –X (3AO).Jika dalam keadaan ini terjadih pembuahan,sudah tentuh keturunan akan menyimpang dari pada keadaan normal,yaitu sebagai berikut:
a).Sel telur yang memiliki 2 kromosom –X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawah kromosom –X akan menghasilkan lalat betina super (3AAXXX) yang memiliki 3 kromosom –X .Lalat ini tak lama hidupnya,karena mengalami kelainan dan kemunduran pada beberapa alat tubuhnya.
b).Sel telur yang memiliki 2 kromosom –X apabila di buahi oleh spermatozoon yang membawah kromosom –Y akan menghasilkan lalat betina yang mempunyai kromosom –Y (3AAXXY).Lalat ini fertil ( subur) seperti lalat betina biasa.
c).Sel telur yang tidak memiliki kromosom –X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawah kromosom –X akan menghasilkan lalat jantan ( 3AAXO).Lalat ini steril.
d).Sel telur yang tidak memiliki kromosom –X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawah kromosom –Y tidak menghasilkan keturunan,sebab letal.Jadi lalat 3AAYO tidak di kenal.
Kelainan-kelainan pada lalat buah Drosophila
Selain adanya kelainan-kelainan tersebut dimuka,seperti lalat betina super (XXX),lalat betina XXY dan lalat jantan XO,masih dikenal beberapa kelainan lain,misalnya:
v  Lalat ginandromof,ialah lalat yang separuh tubunya terdiri dari jaringan lalat betina sedangkan separuh lainnya terdiri dari jaringan lalat jantan.Batas antara bagian betina dan jantan nyata.Berhubungan dengan itu lalat ini tidak memiliki formula kromosom.
v  Lalat interseks,ialah lalat yang jaringan tubuhnya merupakan mosaik (campuran yang tak teratur) dari jaringan lalat betina dan jantan.Lalat ini sebenarnya akan menjadi lalat betina,akan tetapi ia triploid (3n)untuk autosomnya,sehingga menjadi lalat interseks (3AAAXX).Lalat ini steril.
v  Lalat jantan super,lalat yang sebenarnya akan menjadi lalat jantan,akan tetapi triploid (3n) untuk autosomnya (3AAAXY) dan steril seperti halnya dengan lalat betina super,maka lalat ini tak lama hidupnya.
v  Lalat dengan kromosom –X yang melekat.Lalat ini betina,tetapi kedua kromosom –X saling melekat pada salah satu ujungnya.Disamping itu ia memiliki sebuah kromosom –Y,sehingga lalat dengan kromosom –X yang melekat mempunyai formula kromosom 3AAXXY.
Teori perimbangan tentangan penentuan jenis kelamin
Segerah setelah ditemukannya kromosom kelamin makin menjadi jelas bahwa penentuan jenis kelamin ternyata tidak sederhana seperti yang di duga semulah.
Walaupun pada umumnya dianggap bahwa lalat XX adalah betina dan lalat XY adalah jantan,akan tetapi kenyataan dengan adanya nondisjuction seperti telah di terangkan dimuka membuktikan,bahwa kromosom –Y pada lalat Drosophila tidak mempunyai pengaruh pada penentuan jenis kelamin.Kenyataan-kenyataan itu ialah misalnya:
a).Lalat 3 AAXXY memiliki kromosom –Y,tetapi lalat ini betina.
b).Lalat 3 AAXO tidak memiliki kromosom –Y,tetapi lalat ini jantan.
Penyelidikan C.B Bridges pada lalat buah Drosophila menyatakan bahwa faktor penentubetina terdapat dalam kromosom –X,sedangkan faktor penentu jantan terdapat dalam autosom.ia membuktikan bahwa lebih dari sebuah gen dalam kromosom –X mempengaruhi sifat betina,sedangkan gen-gen yang mempengaruhi sifat jantan tersebar luas dalam autosom dalam kromosom –Y.Berhubung dengan itu Bridges berpendapat bahwa mekanisme penentuan jenis kelamin pada lalat buah Drosophila lebih tepat di dasarkan atas teori perimbangan tentang penentuan jenis kelamin.Teori ini menyatakan bahwa untuk menentukan jenis kelamin pada lalat Drosophila di gunakan indeks kelamin yaitu:
Banyak kromosom –X/banyaknya stel autosom atau ddisingkat dengan X/A.
Lalat betina  (3AAXX) mempunyai indeks kelamin (X/A)=2/2=1,0
Lalat jantan (3AAXY) mempunyai indeks kelamin (X/A)=1/2=0,50
Peranan kromosom –X dan –Y pada Drosophila
Telah di ketahui bahwa kromosom –X pada Drosophila memiliki gen-gen yang menentukan sifat betina.Kecuali itu kromosom –X membawah kehidupan,karena itu lalat yang tidak memiliki kromosom –X 9lalay YO)tidak ada letal.
Kromosom –Y mempunyai pengaruh dalam penentuan jenis kelamin.Sifat kejantanan ditentukan oleh autosom.Akan tetapi kromosom –Y menentukan kesuburan,karena itu lalat yang tidak memiliki kromosom –Y mandul.
Tabel .indeks kelamin  (X/A) pada Drosophila guna menentukan jenis kelamin.
Susunan kromosom
Indeks kelamin (X/A)
Kelamin
AAXXX
AAAXXXX
AAXX
AAAAXXXX
AAAXXX
AAAAXXX
AAAXX
AAXY
AAAAXXY
AAAXY
3/2=1,50
4/3=1,33
2/2=1,0
4/4=1,0
3/3=1,0
3/4=0,75
2/3=0,67
1/2=0,50
2/4=0,50
1/3=0,33
Betina super
Betina super
Betina
Betina teraploid(4n)
Betina triploid(3n)
Interseks
Interseks
Jantan
Jantan
Jantan super

2.Pada manusia
Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom terdiri dari 44 autosom dan 2 kromosom kelamin.seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom –X,sehingga formula kromosom untuk seorang perempuan ialah 22AAXX.Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom + 1 kromosom –X + 1 kromosom-Y,maka formuka kromosom untuk seorang laki-laki adalah 22AAXY.
Mengigat hal itu maka seorang perempuan membentuk 1 macam sel telur (ovum) haploid yang mengandung 22 autosom dan sebuah kromosom -X (22AX).Tetapi laki-laki membentuk 2macam spermatozoa yaitu:
1.spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom –X (22AX) yang di namakan ginospermium.
2.Spermatozoayang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom –Y (22 AY) yang dinamakan androspermium.
Androspermium lebih kecil dari pada ginospermium.Apabila sebuah sel telur di buahi oleh sebuah ginospermium,terjadilah anak perempuan.Tetapi bila yang membuahi andospermium terjadilah anak laki-laki.
Seks kromatin ( kromatin kelamin)
M .L Barr dan Bertram dalam tahun 1940 menemukan badan kromatin dalam sel-sel saraf dari kucing betina,tetapi tidak dapat menemukannya pad kucing jantan.Penyelidikan dilanjutkan pada manusis dengan memeriksa sel-sel epitel tunika mukosa mulut  dan sel-sel darah putih.Inti sel selaput lendir mulut dari orang perempuan mengandung sebuah badan kromatin,letaknya perifer ( di tepi) dekat dengan dinding inti,bentuknya bulat.orang laki-laki tidak memilikinya.Juga sel lekosit pada orang perempuan memperlihatkan adanya badan kromatin,tetapi mempunyai bentuk khusus yaitu seperti memukul genderang,maka dalam bahasa inggris dinamakan “drumstick”.Pada orang laki-laki tidak terdapat.Berhubung badan kromatin pada orang normaldapat digunakan untukmembedakan jenis,maka badan kromatin dinamakan kromatin kelamin atau seks kromatin.Dengan demikian maka orang perempuan dikatakan bersifat seks kromatin positif sedangkan laki-laki seks kromatin negatif.
Hipotesa Lyon
Setelah Barr menemukan kromatin dan penyelidikan-penyelidikan di lanjutkan pada tikus,maka Mary F.Lyon berpendapat bahwa kromatin kelamin itu sesunggunya adalah salah satu dari sepasang kromosom –X yang mengalami pinosa (mengembun) setelah pembelahan mitose.Kromosom –X yang mengalami perubahan ini dapat yang berasal dari ibu atau ayah dan kehilangan aktivitas genetiknya.Pendapat ini terkenal sebagai hipotesa Lyon.
Berdasarkan hipotesa itu,maka banyaknya kromatin kelamin yang dapat di jumpai pada suatu individu adalah sama dengan banyaknya kromosom –X yang dimiliki oleh individu itu dikurangi dengan 1.Orang perempuan normal adalah XX,maka ia memiliki 1 kromatin kelamin.Sebaliknya orang laki-laki XXY memiliki 1 kromatin kelamin.Perampuan XXX mempunyai 2 kromatin kelamin.Kromatin kelamin tidak hanya berguna untuk membedakan sel-sel yang berasal dari individu pria atau wanita pada orang normal saja,tetapi kerapkali dapat menolong memberikan diagnosa terhadap berbagai macam kelainan kromosom kelamin pada manusia.
Tahun-tahun mutakhir jenis kelamin bayi yang masih dalam kandungan sudah dapat di ketahui jauh sebelum bayi itu akan lahir,yaitu dengan melakukan tes badan kromatin dari cairan amnion untuk mengetahui ada atau tidak adanya kromatin kelamin.
Peranan kromosom –X  dan –Y pada manusia 
Seperti halnya dengan pada lalat Drosophila,maka kromosom –X pada manusia membawah gen-gen yang menentukan sifat perempuan.Akan tetapi fungsi kromosom –Y pada manusia sangat berbedah dengan pada lalat Drosophila .Jika kromosom – Y pada Drosophila sama sekali tidak mempengaruhi jenis kelamin lalat,maka pada manusia kromosom –Y merupakan kromosom yang memiliki gen-gen atau sifat laki-laki.
Berapa pun banyaknya kromosom –X dimiliki seseorang,asal disamping itu masih mempunyai kromosom –Y sebuah saja,maka orang itu adalah laki-laki.Autosom pada manusia sama sekali tidak berpengaruh pada jenis kelamin,sedangkan pada lalat Drosophila turut mempengaruhi jenis kelamin.

Kelainan kromosom pada manusia
Kelainan kromosom pada menusia dapat dibedakan atas:
I.Kelainan pada kromosom kelamin
Beberapa contoh:
1.Sindrom Turner
Istiah sindrom biasanya digunakan apabila ada kelainan pada susunan kromosom.
Sifat-sifat penderita:
a.       Individunya perempuan.Ia kehilangan sebuah kromosom –X,sehingga banyak memiliki 45 kromosom dengan formula kromosom 22AAXO.Wanita demikian biasanya dengan singkat disebut wanita XO.Nampak seperti orang normal saja.
b.      Tubuhnya pendek ( kira-kira 120-130 cm),tidak sesuai dengan umurnya,lehernya pendek dan samping leher terdapat suatu lipatan yang mudah ditarik ke samping .Rambut kepala dibagian tengkuk meruncing kebawah.
c.       Dada lebar,pinggullebih sempit.
d.      Sifat seksual sekunder tidak tumbuh sempurna (payudarah dan rambut kelamin tidak tumbuh).
e.       Tidak mengalami haid karena ia mandul.
f.       Intelegensia kurang,demikian pula inisiatifnya.Mungkin disebabkan karena kurangnya hormon.Libido ( kemauan hubungan seksual) juga kurang tetapi dapat ditingkatkan dengan penambahan estrogen.
g.      Tidak memiliki kromatin kelamin ( sesuai dengan hipotesa lyon).
h.      Kemungkinan terjadi karena ada nondisjunction selama orang tuanya membentuk gamet-gamet.
2.Sindrom klinefelter
Sifat-sifat penderita:
a.       Idividinya laki-laki.Ia kelebihan sebuah kromosom –X,sehingga memiliki 47 kromosom dengan formula kromosom 22AAXXY.Laki-laki demikian biasanya dengan singkat disebut laki-laki XXY.Nampak seperti oarang normal saja,terutama waktu masih kanak-kanak.
b.      Kaki dan lengan kelihatan panjang,sehingga tuhuhnya keseluruan nampak panjang.
c.       Setelah mencapai masa akil-balik,payudara nampak mulai mempunyai besar,tetapi testis ( buah sakar) mengecil.
d.      Dada sempit,pinggul lebar,suatu keadaan yang biasanya justru terdapat pada wanita normal.
e.       Mandul (steril),sehingga tidak akan memiliki anak.
f.       Intelegensia kurang,demikian pula inisiatifnya.Mempunyai keinginan untuk kawin.
g.      Memiliki 1 kromatin kelamin (sesuai dengan hipotesa Lyon).
h.      Kemungkinan terjadi karena nondisjunction diwaktu ayahnya atau ibunya membentuk gamet-gamet.
3.Wanita super
Wanita ini kelabihan sebuah kromosom –X,sehingga memiliki 47 kromosom dengan formula kromosom 22AAXXX atau di singkat sebagai wanita XXX.Wanita ini hidupnya tak lama,biasanya meninggal diwaktu masih kanak-kanak,karena banyak alat-alat tubuhnya tidak sempurna perkembangannya.
Kemungkinan terjadi karena ada nondisjunction pada waktu ibinya membentuk sel telur.
4.Pria XXY
Dalam tahun 1965 jacobs dan dan kawan-kawan pernah menyelidiki susnan kromosom dari orang laki-laki di inggris dan dalam suatu populasi mereka menemukan seorang diantara 400 orang memiliki kromosom kelamin XYY.Di beberapa penjara frekuensi itu meningkat sampai kurang lebih 4%.Studi ini memberi kesan bahwa pria XYY lebih agresif dibandingkan dengan pria normal,sehingga orang demikian itu suka berbuat jahat dan melanggar hukum.Adapula yang berpendapat bahwa pria itu sejak kanak-kanak sudah nampak lebih tinggi tubuhnya dari pada anak normal dan mental tidak baik.Sifat-sifat ini yang mendorong ke pria tersebut memiliki kepribadian yang agresip tadi.Akan tetapi pria XYY yang ditemukan tidak selalu nampak lebih tinggi tubuhnya,juga intelegensinya serta kepribadiannya tidak selalu menyimpang dari orang normal.Karena itu watak dan kepribadian pria XYY masih merupakan bahan penyelidikan.Hanya suatu kenyataan ialah bahwa diantara para narapidana lebihsering dijumpai pria XYY dari pada dalam populasi di masyarakat.
Lain kenyataan menunjukkan bahwa pria XYY kebanyakan berasal dari golongan ekonomi menengah,bukan dari golongan ekonomi lemah.
Laki-laki XYYmemiliki 47 kromosom ( 22AAXYY).Seorang laki-laki normal yang mengalami nondisjunction pada meiose II menghasilkan spermatozoa YY.Apabila spermatozoa YY ini membuahi seltelur X,terjadilah zigot XXY yang akan tumbuh menjadi pria XYY.
II.Kelainan pada autosom
Oleh karena autosomdimiliki oleh pria maupun wanita,maka kelainan pada autosom dapat di jumpai pad pria maupun wanita.
Suatu contoh yang banyak terdapat di indonesia ialah sindrom Down.Mula-mula di yemukan oleh Langdon Down pada tahun 1866.Tadinya kelainan ini di namakan Mongolisme,sebab kelopak mata yang atas dari penderita mempunyai lipatan,sehingga seperti mata orang mongol.
Sifat-sifat penderita:
a.       Individu dapat laki-laki maupun perempuan,karena terdapat kelainan pada autosom,bukan pada kromosom kelamin.
b.      Biasanya tubuhnya kelihatan pendek dan puntung.
c.       Muka seringkali lebih kearah bentuk bulat.
d.      Kelopak mata yang atas mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang oriental.
e.       Iris dari mata kadang-kadang berbintik-bintik,yang di sebut bintik-bintik “Brushfield”.
f.       Mulut biasanya selalu terbuka dan ujung lidah yang membesar keluar dari lubang mulut,Lidah kerapkali besar dan beralur.Gigi kotor dan tak teratur.
g.      Hidung biasanya lebar dan datar.
h.      Pada telapak tangan (dari salah satu atau kedua tangan) hanya terdapat sebuahgaris horisontal,sedangkan pada orang normal terdapat beberapa garis.
i.        Ibu jari kaki dan jari kedua dai kaki ( salah satu kaki atau kedua-duanya) biasanyatidak rapat.
j.        Biasanya mempunyai kelainan pada jantung dan tidak resisten terhadap penyakit.Berhubung dengan itu dahulu penderita berusia pendek,akan tetapi dengan adanya banyak antibiotika maka hal itudapat teratasi.
k.      Mempunyai IQ sangat rendah ( antara 20-50),sehingga kemampuannya hanya seperempat atau separohnya kemampuan anak biasa.Namun ada pula 1 di antara 50 penderita yang dapat membaca dan menulis.
l.        Kebanyakan selalu memperlihatkan wajah gembira.
m.    Penyelidikan sitologis menunjukkan bahwa penderita mempunyai kelebihan autosom no.21,sehingga ia memiliki 3 buah autosomno.21.
Kebanyakan penderita sindrom Down merupakan anak terakhir dari suatu keluarga besar,dimana usia ibi pada saat melahirkan anak ersebut sudah terlalu tua.Atau dapat juga lahir dari seorang perempuan yang kawin sudah lambat.
3.Pada hewan menyusui
Penentuan jenis kelamin pada hewan-hewan ini pun mengikuti sistem XY,hewan betina adalah XX dan yang jantan XY.

4.Pada tumbuh-tumbuhan berumah dua
Kebanyakan tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga dengan benang sari ( alat kelamin jantan) dan putik ( alat kelamin betina).Bunga demikian di namakan bunga hermafrodit ( bunga banci).Berhubung dengan itu kebanyakan tumbuh-tumbuhan tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya.
Tetapi ada tumbuh-tumbuhan tidak dapat dibedakan atas nama tanaman jantan dan tanaman betina.Pada tumbuh-tumbuhan deminian ini dapat di bedakan jenis kelamin,yang mengikuti sistem XY pula.
B.Tipe XO
Pada eberapa serangga dari ordo Orthopera dan Heteroptera ,seperti belalang misalnya,tidak terdapat kromosom –Y.Jadi belalang jantan hanya memiliki sebuah kromosom –X saja,maka menjadi XO.Berbedah dengan lalat Drosophila jantan XO,maka belalang jantan XO adalah subur,sedangkan lalat Drosophila jantan XO mandul.
Belalang betina memiliki sepasang kromosom –X, jadi XX.
C.Tipe ZW
Pada beberapa jenis kupu-kupu,beberapa jenis ikan,beberapa jenis reptil dan burung ditemukan bentuk kromosom kelamin yang berlainan dari pada yang telah di terangkan di muka.Yang jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya,maka dikatakan bersifat homogametik.Yyang betina bersifat heterogametik,karena satu kromosom kelamin berbentuk seperti pada yang jantan,sedang satunya lagi sangat lain bentuknya.Jadi keadaan ini kebalikan dengan manusia,sebab pada manusia,yang laki-laki adalah heterogametik ( XY) sedand yang perempuan homogametik ( XX).Untuk menghindari kekeliruan maka kromosom kelamin pada hewan-hewan tersebut diatas disebut ZZ dan ZW.Hewan jantan adalah ZZ ,sedang yang betina ZW.Jadi semua spermatozoa mengandung kromosom kelamin Z,sedang sel telurnya ada kemungkinan mengandung kromosom kelamin W.
D.Tipe ZO
Pada unggas ( ayam,itik,dll) susunan kromosom kelaminnya lain lagi.Yang betina hanya memiliki sebuah kromosom kelamin saja,tetapi bentuknya lain dengan yang dijumpai pad belalang.Karena itu ayam betina adalah ZO ( heterogametik).Ayam jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya,maka menjadi ZZ ( homogametik).Jadi spermatozoa ayam hanya satu macam saja,yaitu membawah kromosom kelamin Z sedang sel telurnya ada 2 macam,mungkin membawah kromosom kelamin Z dan mungkin juga tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali.
E.Tipe haploid-diploid
Pada serangga yang termasuk ordo Hymenoptera seperti lebah medu dan semut,penentuan jenis kelaminnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan kromosom kelamin.Lebah madu jantan misalnya,terjadi karena partenogenese yaitu terbentuknya makhluk dari sel telur tanpa di dahului oleh pembuahan.Dengan demikian maka lebah meduh jantan bersifat haploid,yang memiliki 16 buah kromosom.
Sel telur yang dibuahi oleh spermatozoon akan menghasilkan lebah maduh betina yang berupah lebah ratu dan pekerja,masing-masing bersifat diploid dan memiliki 32 kromosom.Karena perbedaan tempat dan makanan,maka lebah ratu subur ( fertil),sedangkan lebah pekerja mandul (steril).
Jelaslah bahwa jenis kelamin dari serangga-serangga tersebut diatas tidak ditentukan oleh kromosom kelamin seperti yang berlaku pada makhluk lainnya,akan tetapi tergantung dari sifat ploido dari serangga itu.Jika serangga itu haploid ia adalah jantan,sedang apabila serangga itu diploid ia adalah betina.

 GEN TUNGGAL DAN PENENTUAN JENIS KELAMIN
Penentuan jenis kelamin pada beberapa makhluk di pengaruhi oleh kegiatan yang berlainan dari gen-gen tungga.Tanaman jagung ( Zea mays) misalnya,merupakan tanaman berumah satu ( bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tanaman).Jika gen ( ba) homozigotik,maka tongkol yang biasanya merupakan bunga betina akan berubah membentuk struktur benang sari.Sebaliknya bila gen (ts) homozigotik,maka malai yang biasanya merupakan bunga jantan berubah membentuk struktur seperti putik dan tidak menghasilkan serbuk sari.Tanaman dengan genotip babatsts adalah betina.Tanaman dengan genotip babaTsTs adalah jantan.Peristiwa ini menunjukkan tanaman berumah satu dapat berubah menjadi tanaman berumahdua atau kebalikannya,sebagai akibat adanya mutasi dari 2 buah gen,dalam hal ini Ba menjadi ba dan Ts menjadi ts.
PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN LINGKUNGAN LUAR
Pada beberapa hewan tingkat rendah,penentuan jenis kelamin tidak genetik melainkan tergantung dari lingkungan luar.Individu jantan dan betina mempunyai genotip yang sama,tetapi suatu rangsang dari sumber lingkungan menentukan pertumbuhan ke kelamin jantan atau betina.Contohnya cacing laut Bonellia yang jantan kecil,mengalami degenerasi dan hidup didalam rahim cacing betina yang lebih besar.Semua alat dari cacing jantan mengalami degenerasi kecuali alat reproduksi,sehingga masih dapat membuahi sel telur dari cacing betina.
F.Baltzer dalam penyelidikannya menemukan bahwa setiap cacing yang didapatkan dari sel telur yang terisolir akan menjadi cacing betina.Jika cacing yang baru menetas dilepaskan didalam air yang mengandung cacing-cacing betina dewasa,maka beberapa cacing muda tadi tertarik oleh cacing dewasa betina itu dan hidup didalam rahim cacing betina.
Cacing muda itu berubah menjadi cacing jantan.Diduga bahwa faktor genetik untuk kedua jenis kelamin itu terdapat pada cacing muda.Ekstrak dari uterus cacing betina akan mempengaruhi cacing-cacing muda untuk berkembang menjadi cacing-cacing jantan.
SEKS MEMBALIK SEBAGIAN
Crew ( 1923) menemukan bahwa jenis kelamin ayam betina yang dewasa dapat berubah menjadi jantan.Ayam betina yang membalik jenis kelaminnya itu mempunyai bulu ekor seperti ayam jantan,dapat berkokok dan berlaku sebagai induk jantan terhadap anak-anaknya.
Ayam betina yang membalik jenis kelaminnya itu di sebabkan karena rusaknya ovarium atau karena ovarium diserang oleh suatu penyakit.Walaupun ayam betina itu membalik jenis kelaminnya,tetapi susunan kromosomnya tetap sama,yaitu ZO.Ayam memiliki 2 gonada yang sebelah kiri berkembang menjadi ovarium sedang yang kanan mengalami degenerasi.Penyelidikan oleh Crew membuktikan bahwa ovarium pada ayam betina yang membalik jenis kelaminnya telah rusak karena tuberklose,sehingga gonada yang sebelah kanan berkembang menjadi testis.
Perkawinan antara ayam betina yang membalik jenis kelaminnya dengan ayam betina normal diharapkan menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1ayam jantan : 2 ayam betina.Telur yang tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali (OO) tidak dapat menetas.
II.RANGKAI KELAMIN
1.Rangkai kelamin pada Drosophila
Adanya rangkai kelamin mula-mula ditemukan oleh T.H.Morgan dalam percobaan-percobaannya dengan lalat buah Drosophila melanogaster.Ia mendapatkan lalat bermata putih.Lalat ini merupakan mutan (mengalami perubahan gen),karena lalat normal bermata merah.
Pada waktu lalat jantan bermata putih dikawinkan dengan lalat betina normal (bermata merah),maka semua lalat F1 baik jantan maupun betina bermata merah.Jika lalat-lalat F1 ini dikawinkan,maka lalat-lalat F2 memperlihatkan perbandingan 3 mata merah:1 bermata putih.Perbandingan ini memberi petunjuk bahwa merah adalah dominan terhadap putih.Kecuali itu,semua lalat F2 yang betina bermata merah,sedangkan sebagian dari jumlah alat jantan bermata merah dan sebagian lainnya bermata putih.Di ambil kesimpulan bahwa gen resesif rupa-rupanya hanya memperlihatkan pengaruhnya pada lalat jantan saja.Karena itu Morgan berpendapat bahwa gen yang menentukan warna mata itu terdapat pada kromosom –X.
Andaikan gen dominan W menentukan warna merah,sedangkan alelnya resesip w untuk mata putih,maka percobaan Morgan tadi.Oleh karena lalat jantan hanya memiliki sebuah kromosom –X,sedangkan kromosom –Y tidak mengandung gen tersebut,maka lalat jantan dikatakan bersifat hemizigotik.
2.Rangkai kelamin pada manusia
1.Yang  disebabkan oleh gen resesif.
v  Buta warna
Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau.  Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind),  gen buta warna terpaut pada kromosom X.
v  Anodontia
Anodonita adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam  keadaan Resesif. Kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki gigi (ompong).Apabila ibu yang menderita anodontia menikah dengan laki-laki yang normal, maka semua anaknya laki-laki akan menderita anodontia.
v  Hemophilia
Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku, penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian              Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X.     Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.
Genotip wanita hemofilia:
HH = XHXH = Homozigot dominan /normal
Hh = XHXh = heterozigot (carier/pembawa sifat)
Hh = XhXh = homozigot resesif/penderita hemofilia
Genotip laki-laki hemofilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-laki hemofilia
v  Sindrom Lesch Nyhan
Penyakit tubuh karena adanya proses pembentukan purin yang berlebihan terutama pada basa guanine. Penderita tidak mampu membuat enzim HGPRT (Hipoxantin Guanin Phospo Ribosil Transferase) tetapi diikuti dengan aktifnya AGPRT (Adenin Guanin Phospo Ribosil Transferase).
Ciri-ciri penderita antara lain :
1.Pasien memiliki tabiat abnormal, misalnya kejang otot tanpa disadari serta menggeliatkan kaki dan tangan.
2.Tunamental, sukar menelan dan sering muntah.
3.Semua penderitanya laki-laki dengan usia kurang dari 10 tahun
4.Suka tertawa
v  Hydrosefali terangkai X
Dari 9 kasus penyakit hidrosefali, ada satu yang bersifat genetis.  Yaitu disebabkan oleh gen resesif hi pada kromosom X. ditandai dengan kepala membesar karena penimbunan cairan serebrospinal di dalam ruang otak.
Keadaan ini berakibat gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak (motorik) dan lambat laun menyebabkan kematian.
2. Disebabkan oleh gen dominan
Contohnya gigi cokelat dan mudah rusak, karena kurang email.
Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang terdapat pada kromosom X. alelnya resesif b menentukan gigi normal.Jika seorang laki-laki bergigi cokelat B- menikah dengan seorang perempuan bergigi normal bb, maka semua anaknya perempuan akan bergigi cokelat, sedangkan semua anak laki-laki bergigi normal.


GEN YANG TERDAPAT PADA KROMOSOM Y
Kromosom Y jauh lebih sedikit mengandung gen-gen, karena memang lebih pendek ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom X. oleh karena kromosom Y dimiliki laki-laki saja, tentunya mudah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki-laki saja.
Contoh yang terkenal pada manusia adalah Hypertrichosis yaitu tumbuhnya rambut pada bagian-bagian tertentu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terdapat pada kromosom Y.Perkawinan antara laki-laki Hypertrichosis dengan perempuan normal akan mempunyai anak laki-laki yang semuanya Hypertrichosis.
RANGKAI KELAMIN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA
Kromosom kelamin pada manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.Bagian dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y.
Bagian ini tidak panjang dan terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin tidak sempurna.
2.Bagian dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom Y.
Bagian ini panjang sekali dan terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat kelamin.
3.Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom X.
Bagian ini pendek sekali dan terletak gen-gen yang dinamakan gen-gen rangkai Y, disebut juga gen holandrik.

GEN YANG DIPENGARUHI OLEH JENIS KELAMIN
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki maupun perempuan. Baru pada keadaan homozigot resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotif.
Berikut ini akan diterangkan gen-gen yang dominansinya ditentukan dari jenis kelamin individu.
1. Kepala botak
Mula-mula dikira bahwa kepala botak itu disebabkan oleh gen yang terdapat pada kromosom kelamin. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa seorang ayah yang mempunyai kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang botak pula.
Kenyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut tidak dibenarkan, karena andaikata gen untuk kepala botak terdapat pada kromosom X, maka tidak mungkin ayah dan anaknya laki-laki mempunyai sifat yang sama.
Andaikata gen itu diduga terdapat pada kromosom Y, itu pun tidak benar, mengingat bahwa ada perempuan yang mempunyai kepala botak.
Jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan alelnya b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu sedemikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki, tetapi resesifnya pada perempuan.
Kegiatan gen itu menjadi sebagai berikut:
Genotip
Laki-laki
Perempuan
BB
Botak
Botak
Bb
Botak
Tidak botak
Bb
Tidak botak
Tidak botak

2. Panjang jari telunjuk
Apabila kita meletakkan tangan kanan dan kiri kita pada suatu alas di mana terdapat sebuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang ataukah lebih pendek daripada jari manis.
Pada kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif pada orang perempuan.
Kegiatan gen itu menjadi sebagai berikut:
Genotip
Laki-laki
Perempuan
TT
Telunjuk pendek
Telunjuk pendek
Tt
Telunjuk pendek
Telunjuk panjang
Tt
Telunjuk panjang
Telunjuk panjang

Cara menurunnya gen ini seperti halnya pada kepala botak.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
            Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan, dapat di peroleh kesimpulan bahwa :
1.      Faktor – faktor yang mempengaruhi jenis kelamin ialah faktor genetik dan faktor lingkungan.
2.      Tipe – tipe jenis kelamin pada makhluk hidup ialah :
Ø  Tipe XX dan XY.
Ø  Tipe ZO dan ZZ.
Ø  Tipe XO dan XX.
Ø  Tipe 2n dan n.
3.      Kelainan – kelainan yang di timbulkan oleh faktor genetik antara lain :
Ø  Pada Drosophila kelainan yang dapat terjadi ialah lalat ginandromorf, lalat interseks, lalat jantan super, lalat dengan kromosom X yang melekat.
Ø  Pada manusia kelainan yang dapat terjadi ialah sindrom turner, sindrom klinifelter, wanita super, pria XXY, buta warna, hemofilia,anadontia.
2.Saran
            Sesuai dengan peribahasa ‘Tak ada gading yang tak retak’, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.







DAFTAR PUSTAKA


Campbell, N.A dan J.B. Reece. 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid Satu. Jakarta:Erlangga

Dwidjoseputra, D. 1977. Pengantar Genetika. Jakarta : Bhatara

Rondonuwu, S. 1989. Dasar – Dasar  Genetika. Jakarta  : UM

Suryo.  1996.   Genetika.  Yogyakarta: Departemen  Pendidikan dan  Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Tamarin,  R.H.  2002.  Prinsiples of  Genetics.  North America:  Mc  Graw Hill  Companies